Jumat, 20 Juni 2014

Kerajaan Kahuripan - Airlangga

Kerajaan Kahuripan adalah sebuah kerajaan yang di bangun oleh Airlangga pada tahun 1009. Kerajaan ini di bangun sebagai kelanjutan dari kerajaan Medang yang runtuh pada tahun 1006.


  Runtuhnya kerajaan Medang di akibatkan oleh serangan dari raja Wurawari (sekutu kerajaan Sriwijaya). Pada saat itu, kerajaan Medang sedang mengadakan pesta perkawinan dan raja Medang (Darmawangsa Teguh) tewas akibat serangan itu.
Sedangkan keponakannya yang bernama Airlangga (pendiri Kahuripan ) berhasil meloloskan diri di bantu oleh pembantunya yang bernama Narotama. dan sejak pada saat itu, Airlangga menjalani kehidupan sebagai pertapa di hutan (daerah Wonogiri).
  inilah yang menjadi awal mula berdirinya kerajaan Kahuripan. Pada tahun 1009, datang para utusan rakyat meminta agar Airlangga membangun kembali Kerajaan Medang . Karena kota Watan sudah hancur, maka, Airlangga pun membangun ibu kota baru bernama Watan Mas di dekat Gunung Penanggungan.


  Sejak tahun 1028 Airlangga mulai merebut kembali daerah-daerah saat pemerintahan Dharmawangsa, yang bisa jadi juga ada hubungannya dengan kelemahan Sriwijaya yang baru saja diserang dari Colamandala (1023 dan 1030). Raja-raja yang ditaklukkan itu adalah Bhismaprabhawa (1028-1029), Wijaya dari Wengker (1030), Adhamapanuda (1031), seorang seperti raksasa raja perempuan (1032), Wurawari (1032) dan raja Wengker (1035) yang sempat muncul lagi.

  Kemakmuran dan ketrentaman pemerintahan Airlangga (ia dibantu oleh Narottama/rakryan Kanuruhan dan Niti/rakryan Kuningan) yang ibukotanya pada tahun 1031 di Wwatan Mas dipindahkan ke Kahuripan di tahun 1031,Nama Kahuripan inilah yang kemudian lazim dipakai sebagai nama kerajaan yang dipimpin Airlangga.
 diikuti dengan suburnya seni sastra, yang antara lain: kitab Arjunawiwaha karangan mpu Kanwa tahun 1030 yang berisi cerita perkawinan Arjuna dengan para bidadari hadiah para dewa atas jerih payahnya mengalahkan para raksasa yang menyerang kayangan (kiasan hasil usaha Airlangga sendiri yang merupakan persembahan penulis kepada raja). Ini juga pertama kali keterangan wayang dijumpai, walau sebetulnya sudah ada sebelum Airlangga.

  Anak perempuan Airlangga yaitu Sanggramawijaya, ditetapkan sebagai mahamantri i hino (ialah berkedudukan tertinggi setelah raja), setelah tiba masanya menggantikan Airlangga, ia menolak dan memilih sebagai pertapa. Maka oleh Airlangga ia dibuatkan sebuah pertapaan di Pucangan (gunung Penanggungan), dan bergelar Kili Suci.
Kepergian putri mahkotanya menyebabkan Airlangga di hadapkan pada masalah yang rumit,sehingga Airlangga membagi dua kerajaan kepada kedua anak laki-lakinya, dengan pertolongan seorang brahmana bernama mpu Bharada yang kondang sakti. Kedua kerajaan itu: Janggala (Singhasari) ber-ibukota Kahuripan dan Panjalu (Kadiri) ber-ibukota Daha, dimana Gunung Kawi ke utara dan selatan menjadi batasnya.(sejarah asal usul Blora ).

  Setelah membagi kerajaan, Airlangga mundur diri dan menjadi pertapa dengan nama resi Gentayu, meninggal tahun 1049, dimakamkan di Tirtha di lereng timur gunung Penanggungan dan terkenal sebagai candi Belahan. Tetapi kurang lebih setengah abad sejak Airlangga mundur dari pemerintahan, tidak ada informasi tentang dua kerajaan yang dibentuknya itu. Lalu setelah itu hanya Kadiri yang mengisi sejarah, sedangkan Janggala boleh dibilang tanpa kabar.Airlangga semasa hidupnya dianggap titisan Wisnu, dengan lancana kerajaan Garudamukha. Sehingga sebuah arca indah yang disimpan di musium Mojokerto mewujudkannya sebagai Wisnu yang menaiki garuda.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar