Kerajaan Kahuripan adalah sebuah kerajaan
yang di bangun oleh Airlangga pada
tahun 1009. Kerajaan ini di bangun sebagai kelanjutan dari kerajaan Medang yang
runtuh pada tahun 1006.
Runtuhnya kerajaan Medang di akibatkan oleh serangan dari raja Wurawari
(sekutu kerajaan Sriwijaya). Pada saat itu, kerajaan Medang sedang mengadakan
pesta perkawinan dan raja Medang (Darmawangsa Teguh) tewas akibat serangan itu.
Sedangkan keponakannya yang bernama Airlangga (pendiri Kahuripan ) berhasil meloloskan diri di bantu oleh
pembantunya yang bernama Narotama. dan sejak pada saat itu, Airlangga
menjalani kehidupan sebagai pertapa di hutan (daerah Wonogiri).
inilah yang
menjadi awal mula berdirinya kerajaan Kahuripan. Pada tahun 1009, datang para utusan rakyat meminta agar
Airlangga membangun kembali Kerajaan Medang . Karena
kota Watan sudah hancur, maka, Airlangga pun membangun ibu kota baru bernama Watan Mas di
dekat Gunung Penanggungan.
Sejak
tahun 1028 Airlangga mulai merebut kembali daerah-daerah saat pemerintahan Dharmawangsa,
yang bisa jadi juga ada hubungannya dengan kelemahan Sriwijaya yang baru saja
diserang dari Colamandala (1023 dan 1030). Raja-raja yang ditaklukkan itu
adalah Bhismaprabhawa (1028-1029), Wijaya dari Wengker
(1030), Adhamapanuda (1031),
seorang seperti raksasa raja perempuan (1032), Wurawari (1032)
dan raja Wengker (1035) yang sempat muncul lagi.
Kemakmuran dan
ketrentaman pemerintahan Airlangga (ia dibantu oleh Narottama/rakryan Kanuruhan dan Niti/rakryan Kuningan)
yang ibukotanya pada tahun 1031 di Wwatan Mas dipindahkan
ke Kahuripan di tahun 1031,Nama
Kahuripan inilah yang kemudian lazim dipakai sebagai nama kerajaan yang
dipimpin Airlangga.
diikuti dengan
suburnya seni sastra, yang antara lain: kitab Arjunawiwaha karangan mpu Kanwa tahun
1030 yang berisi cerita perkawinan Arjuna dengan para bidadari hadiah
para dewa atas jerih payahnya mengalahkan para raksasa yang menyerang kayangan
(kiasan hasil usaha Airlangga sendiri yang merupakan persembahan penulis kepada
raja). Ini juga pertama kali keterangan wayang dijumpai, walau sebetulnya sudah
ada sebelum Airlangga.
Anak perempuan
Airlangga yaitu Sanggramawijaya, ditetapkan sebagai mahamantri i hino (ialah
berkedudukan tertinggi setelah raja), setelah tiba masanya menggantikan
Airlangga, ia menolak dan memilih sebagai pertapa. Maka oleh Airlangga ia
dibuatkan sebuah pertapaan di Pucangan (gunung Penanggungan),
dan bergelar Kili Suci.
Kepergian putri
mahkotanya menyebabkan Airlangga di hadapkan pada masalah yang rumit,sehingga
Airlangga membagi dua kerajaan kepada kedua anak laki-lakinya, dengan
pertolongan seorang brahmana bernama mpu Bharada yang kondang sakti. Kedua
kerajaan itu: Janggala (Singhasari) ber-ibukota Kahuripan dan Panjalu
(Kadiri) ber-ibukota Daha, dimana Gunung Kawi ke utara dan selatan
menjadi batasnya.(sejarah asal usul Blora ).
Setelah membagi
kerajaan, Airlangga mundur diri dan menjadi pertapa dengan nama resi Gentayu, meninggal
tahun 1049, dimakamkan di Tirtha di lereng timur gunung
Penanggungan dan terkenal sebagai candi Belahan. Tetapi kurang
lebih setengah abad sejak Airlangga mundur dari pemerintahan, tidak ada
informasi tentang dua kerajaan yang dibentuknya itu. Lalu setelah itu hanya
Kadiri yang mengisi sejarah, sedangkan Janggala boleh dibilang tanpa
kabar.Airlangga semasa hidupnya dianggap titisan Wisnu, dengan lancana kerajaan
Garudamukha. Sehingga sebuah arca indah yang disimpan di musium Mojokerto
mewujudkannya sebagai Wisnu yang menaiki garuda.